Pungutan Liar di Jalanan: Kok Polisi Minta Uang?

Pungutan Liar di Jalanan: Kok Polisi Minta Uang?

Journal de la Voix – Pungutan liar itu sering banget kejadian, apalagi di jalanan. Pernah nggak sih kamu lagi naik motor terus ditilang, tapi malah disuruh bayar langsung ke polisi tanpa dapet surat tilang? Atau mungkin kamu pernah dengar cerita dari temen atau keluarga yang ngalamin hal kayak gitu? Nah, kejadian kayak gini tuh termasuk pungli. Meskipun kelihatannya “cuma kasih uang rokok” atau “biar cepat selesai,” sebenarnya ini melanggar hukum, lho. Dan yang lebih nyesek, kadang orang-orang nggak sadar kalau hak mereka udah dilanggar. Padahal, sebagai warga, kita punya hak buat dapet perlakuan yang adil dan sesuai aturan.

Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal pungutan liar, terutama yang sering terjadi di jalanan. Biar kamu yang udah mulai bawa motor sendiri juga tahu hak dan cara ngadepinnya kalau ketemu kejadian kayak gini.

Apa Itu Pungutan Liar?

Pungutan liar itu artinya permintaan uang atau biaya dari pihak tertentu (biasanya pejabat atau petugas) tanpa dasar hukum yang jelas. Jadi, mereka minta uang tapi nggak ada aturan resminya. Kalau di jalan, biasanya dilakukan oleh oknum polisi pas lagi razia atau tilang.

Contohnya, kamu diberhentiin karena lupa bawa SIM. Harusnya, kamu dapet surat tilang dan disuruh datang ke pengadilan atau bayar denda lewat bank. Tapi malah disuruh bayar “uang damai” di tempat. Nah, itu udah termasuk pungutan liar.

Kenapa Masih Banyak yang Lakuin?

Ada beberapa alasan kenapa praktik pungli ini masih terus terjadi:

  • Kurangnya Edukasi: Banyak pengendara yang belum tahu proses tilang yang bener kayak gimana.
  • Takut Ribet: Orang-orang lebih milih bayar langsung biar cepet selesai, daripada harus repot ke pengadilan atau bayar ke bank.
  • Petugas Nakal: Nggak semua polisi kayak gitu, tapi ada oknum yang nyalahgunain jabatan.
  • Kurangnya Laporan: Jarang ada yang berani lapor karena takut malah tambah ribet atau kena masalah.

Gimana Cara Tilang yang Bener?

Nah, ini penting banget! Kalau kamu ditilang, harus tahu dulu alurnya supaya nggak jadi korban pungutan liar:

  • Diberhentiin karena pelanggaran (misalnya nggak pakai helm, lupa bawa SIM, atau melanggar lampu merah).
  • Polisi kasih kamu surat tilang. Ada dua jenis:
  • Tilang biru: Kamu mengakui kesalahan dan bisa langsung bayar denda lewat bank.
  • Tilang merah: Kamu mau banding, dan nanti disidang di pengadilan.
  • Setelah itu, kamu bisa bayar sesuai prosedur yang resmi, bukan bayar langsung ke petugas.

Jadi, kalau kamu disuruh bayar di tempat dan nggak dapet surat apa pun, itu udah termasuk pungutan liar.

Apa Hukuman Buat Pungli?

Pungli itu jelas melanggar hukum. Sesuai UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pungutan liar bisa dianggap sebagai gratifikasi ilegal. Hukuman bagi pelakunya bisa berupa:

  • Penjara sampai 20 tahun
  • Denda sampai Rp1 miliar

Tapi sayangnya, nggak semua pelaku tertangkap atau dihukum karena banyak korban yang nggak berani melapor.

Hak Kita Sebagai Pengendara

Sebagai warga negara, kita juga punya hak yang perlu kamu tahu biar nggak gampang diakalin:

  • Berhak Minta Identitas Petugas: Kamu boleh minta lihat nama atau ID polisi yang menilang kamu.
  • Meminta Surat Tilang: Jangan mau bayar kalau nggak dikasih surat.
  • Menolak Bayar di Tempat: Bayar tilang hanya bisa lewat bank atau pengadilan, bukan langsung ke orangnya.

Gimana Kalau Kita Ketemu Pungli?

Kalau kamu ketemu praktik pungutan liar di jalan, ini langkah-langkah yang bisa kamu lakuin:

  • Tetap Tenang: Jangan panik, jangan emosi. Ngobrol baik-baik.
  • Rekam atau Catat: Kalau aman, kamu bisa rekam atau foto ID petugas. Tapi pastikan nggak bikin situasi makin panas.
  • Tolak Bayar di Tempat: Bilang aja dengan sopan, “Maaf Pak, saya lebih nyaman ikut prosedur resmi aja.”
  • Lapor ke Saber Pungli: Bisa lewat aplikasi LAPOR atau call center Saber Pungli di 193.

Semakin banyak orang yang berani lapor, semakin kecil kemungkinan pungutan liar terus terjadi.

Kenapa Anak Muda Harus Peduli?

Mungkin kamu mikir, “Aku kan masih remaja, belum ngerti urusan hukum-hukuman.” Tapi justru anak muda itu penting banget buat jadi bagian dari perubahan. Karena:

  • Udah mulai bawa kendaraan sendiri.
  • Bakal jadi generasi penerus yang ngubah sistem jadi lebih bersih.
  • Punya akses ke media sosial buat nyebarin info dan edukasi ke orang lain.

Bayangin kalau semua anak muda tahu haknya dan berani nolak pungutan liar, pasti lama-lama praktik kayak gitu bakal hilang sendiri.

Nggak Semua Polisi Begitu

Ini juga penting dicatat: nggak semua polisi itu jahat atau suka pungutan liar. Banyak banget petugas yang jujur, disiplin, dan pengen ngelayanin masyarakat dengan baik. Mereka kerja keras, panas-panasan di jalan, dan tetap sabar ngadepin macem-macem kelakuan pengendara. Sayangnya, beberapa oknum yang nyalahgunain jabatan malah bikin citra institusi jadi jelek di mata masyarakat.

Padahal, kalau kita perhatiin, banyak juga polisi yang bantuin orang tua nyebrang, ngatur lalu lintas pas macet, bahkan bantu korban kecelakaan tanpa pamrih. Makanya, kalau kamu ketemu polisi yang kerja bener, jangan ragu buat kasih apresiasi. Bisa lewat ucapan terima kasih langsung, ceritain di media sosial biar orang lain tahu, atau kasih review baik lewat platform resmi. Dukungan kecil dari kita bisa bikin mereka semangat terus buat jaga jalanan tetap aman dan bersih dari pungutan liar.

Penutup: Yuk, Lawan Pungli Mulai dari Diri Sendiri

Pungutan liar itu bukan hal sepele. Meskipun kelihatannya cuma bayar Rp20 ribu atau Rp50 ribu, tapi itu bisa nyumbang ke sistem yang rusak kalau dibiarkan terus. Kita semua, termasuk anak muda, punya peran buat ngubah budaya itu.

Caranya? Mulai dari hal kecil: tahu hak kita, berani bilang “nggak” kalau dimintain uang tanpa alasan jelas, dan nggak takut buat lapor. Edukasi diri, bantu temen yang belum paham, dan jangan ikut-ikutan nyogok atau cari “jalan pintas.”

Karena masa depan yang bersih dari pungutan liar itu nggak bakal dateng tiba-tiba. Tapi bakal terwujud kalau generasi muda kayak kita mulai gerak bareng.

Kalau kamu udah baca sampai sini, berarti kamu peduli dan siap jadi bagian dari perubahan. Yuk, jadi generasi yang lebih berani, lebih kritis, dan nggak gampang dibodohin. Karena Indonesia butuh anak muda yang melek hukum dan berani bersuara

journaldelavoix Avatar

Robert Dans

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.