Delik Aduan vs Delik Biasa: Kok Bisa Kasusnya Gak Jalan Kalau Gak Ada yang Lapor?

Delik Aduan vs Delik Biasa: Kok Bisa Kasusnya Gak Jalan Kalau Gak Ada yang Lapor?

Journal de la Voix – Delik aduan dan delik biasa mungkin kedengarannya ribet banget ya kalau didengar dari istilah hukum. Tapi sebenarnya, ini penting banget buat kita tahu, apalagi kalau suatu saat kita atau orang terdekat kita terlibat dalam masalah hukum. Jadi, artikel ini bakal bantu kamu ngerti dua istilah ini dengan cara yang santai, gampang dipahami, dan gak bikin ngantuk.

Pengertian Delik Aduan: Harus Ada yang Ngadu Dulu Baru Bisa Diproses

Delik aduan itu adalah jenis tindak pidana yang gak bisa langsung diproses sama polisi atau penegak hukum, kecuali ada laporan dari korban atau pihak tertentu. Jadi, kalau gak ada yang ngadu, ya kasusnya gak bakal jalan.

Contoh paling umum dari delik aduan adalah kasus pencemaran nama baik atau perzinahan. Misalnya nih, seseorang merasa difitnah atau dicemarkan nama baiknya di media sosial, polisi gak bisa langsung tangkap pelakunya kalau orang yang merasa jadi korban belum bikin laporan resmi.

Makanya disebut “aduan”, karena butuh pengaduan dulu. Kalau gak ada laporan dari yang dirugikan, meskipun udah jelas-jelas ada pelanggaran, hukum gak bisa bergerak. Ini dibuat supaya gak semua hal dijadikan kasus pidana, apalagi kalau sebenarnya yang merasa dirugikan aja gak merasa perlu bawa itu ke jalur hukum.

Pengertian Delik Biasa: Polisi Bisa Bertindak Langsung

Beda banget sama delik aduan, delik biasa adalah jenis tindak pidana yang bisa langsung diproses meskipun gak ada laporan dari korban. Misalnya kamu lihat ada orang maling motor di jalan, kamu gak harus tunggu si pemilik motor ngadu dulu, polisi bisa langsung tangkap si pelaku karena itu delik biasa

Contoh lainnya adalah pembunuhan, pencurian, penganiayaan berat, dan korupsi. Kenapa ini bisa langsung diproses? Karena perbuatan ini dianggap sangat membahayakan masyarakat luas dan melanggar norma besar dalam hukum pidana.

Tujuan delik biasa ini adalah supaya hukum bisa tetap jalan dan melindungi masyarakat, walaupun korban mungkin udah meninggal atau gak bisa lapor.

Kenapa Ada Dua Jenis Delik Ini?

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa sih harus dibedain? Bukannya semua kejahatan harus dihukum?” Nah, jawabannya balik ke tujuan hukum pidana dan juga hak korban.

Delik aduan ada untuk melindungi privasi dan hak individu. Gak semua orang yang merasa dirugikan pengen masalah pribadinya jadi urusan hukum. Misalnya dalam kasus perzinahan atau fitnah, kadang orang lebih memilih menyelesaikan secara kekeluargaan. Jadi hukum menghargai hak mereka untuk memutuskan mau lanjut ke proses hukum atau enggak.

Delik biasa diciptakan supaya hukum bisa bertindak tegas dalam kasus yang mengganggu ketertiban umum. Masyarakat perlu perlindungan dari kejahatan serius, jadi gak bisa nunggu korban lapor dulu baru bertindak.

Contoh Nyata Biar Gampang Dimengerti

Delik Aduan: Ada seseorang yang dihina atau difitnah di media sosial. Kalau dia gak lapor, maka polisi gak bisa langsung tangkap si pelaku, walaupun sudah viral. Tapi kalau korban bikin laporan resmi, barulah kasus bisa diproses.

Delik Biasa: Misalnya kamu lihat ada orang dipukul sampe babak belur di jalan. Polisi bisa langsung tangani pelakunya, meskipun korban belum sempat lapor. Karena penganiayaan berat adalah delik biasa, dan negara berkepentingan untuk mengusut itu.

Apa Dampaknya di Dunia Nyata?

Kadang, karena gak ngerti perbedaan ini, banyak orang bingung kenapa ada kasus yang gak diproses walau udah rame. Misalnya kasus di media sosial yang viral, tapi ternyata itu delik aduan dan korbannya gak lapor, ya hukum gak bisa melanjutkan.

Sebaliknya, ada juga kasus yang langsung ditindak meskipun korban belum ngapa-ngapain, dan orang-orang bingung, “Lho kok cepet banget diproses?” Ya karena itu termasuk delik biasa yang memang bisa langsung diusut.

Jadi penting banget buat kita tahu, mana jenis delik yang bisa langsung ditangani polisi, mana yang harus tunggu korban lapor dulu.

Apa Aja Syarat Supaya Delik Aduan Bisa Diproses?

Nah, ini juga penting. Biar delik aduan bisa diproses hukum, harus ada beberapa syarat:

Pengaduan harus dibuat oleh orang yang dirugikan secara langsung. Misalnya kamu gak bisa laporin orang yang fitnah temen kamu, kecuali temen kamu sendiri yang lapor.

Laporannya harus resmi ke polisi, bukan cuma curhat di media sosial. Jadi, meskipun kamu bikin thread panjang di Twitter soal kasus kamu, kalau belum lapor ke polisi ya belum bisa diproses.

Pengaduannya ada batas waktunya, biasanya 6 bulan setelah kejadian. Kalau lewat dari itu, laporan bisa dianggap hangus.

Bisa Gak Delik Aduan Diubah Jadi Delik Biasa?

Secara umum, gak bisa. Kecuali ada perubahan dalam hukum yang dibuat oleh pemerintah atau Mahkamah Agung. Tapi dalam praktiknya, kadang masyarakat mendorong kasus tertentu supaya ditindak sebagai delik biasa, apalagi kalau udah menyangkut hal yang viral dan dianggap meresahkan.

Tapi tetap aja, dasar hukumnya harus kuat. Jadi, polisi atau jaksa gak bisa asal mengubah jenis delik.

Kenapa Ini Penting Buat Kita Anak Muda?

Sebagai anak muda yang aktif di internet dan sosial media, kita sering banget terpapar sama konflik, drama, atau bahkan cyber crime. Kita juga gampang share, repost, atau ikutan ngomongin kasus viral.

Nah, dengan ngerti soal delik aduan dan delik biasa, kita jadi tahu kapan sesuatu bisa dijadikan kasus hukum dan kapan enggak. Kita juga bisa kasih edukasi ke temen-temen yang mungkin asal lapor atau malah gak tahu hak-haknya sebagai korban.

Kesimpulan: Hukum Itu Gak Ribet Kalau Kita Mau Ngerti

Delik aduan vs delik biasa mungkin kelihatannya cuma istilah hukum yang njelimet, tapi ternyata penting banget buat kehidupan sehari-hari. Biar gak gampang salah paham, kita harus tahu bedanya:

Delik aduan = butuh laporan korban.

Delik biasa = polisi bisa langsung bertindak.

Dengan tahu perbedaannya, kita jadi lebih paham kenapa ada kasus yang lama banget prosesnya dan ada juga yang cepet banget. Kita juga jadi lebih bijak dalam menyikapi kasus hukum, terutama yang viral di internet.

Dan yang paling penting: kalau kamu atau orang terdekat jadi korban, jangan ragu buat lapor secara resmi. Karena kadang, satu laporan itu bisa jadi langkah awal buat keadilan.

journaldelavoix Avatar

Robert Dans

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.